1 Korintus 11:17-34

Makan Dan Minum Dalam Perjamuan Tuhan

7 Februari 2024
GI Mario Novanno

Dalam penggalian di sebuah vila di pinggir luar anaploga, yaitu suatu tempat di kota Korintus, ditemukan ruang makan yang disebut triklinium. Ruang makan itu berisi tempat duduk berukuran sekitar 5,5 x 7,5 m, tempat para tamu undangan berbaring. Lorongnya--termasuk ruangan untuk menampung air hujan--berukuran sekitar 5 x 6 m dan disebut atrium. Menurut kebiasaan perjamuan makan pada masa itu, mereka yang termasuk golongan VIP dan tamu-tamu favorit akan berbaring di triklinium dengan makanan dan anggur yang berlimpah serta berkualitas hotel bintang lima. Para tamu yang tidak termasuk VIP akan makan sambil berdiri di atrium. Makanan dan minuman yang dihidangkan bagi mereka berjumlah terbatas dan kualitasnya tidak sebaik di triklinium. Karena kuota makanan terbatas, cukup sering bahwa tamu-tamu di sana kehabisan makanan dan pulang dalam keadaan kelaparan. Budaya makan Romawi yang diuraikan di atas akan menolong kita memahami apa yang Rasul Paulus sampaikan dalam bacaan Alkitab hari ini.

Jika budaya makan seperti ini terjadi/dipraktikkan secara sengaja dan terang-terangan dalam perjamuan Tuhan, wajar bila hal itu menyebabkan terjadinya perpecahan (11:18-21). Golongan berada (kaya) mendapat kenyamanan. Pembedaan akan membuat tamu-tamu yang rakus serta mereka yang kecanduan alkohol (11:20-22) berlomba-lomba mendekati orang-orang berpengaruh supaya terpilih untuk makan di triklinium, sehingga mereka bisa makan kenyang dan puas meminum alkohol. Bayangkan kekacauan yang ditimbulkan oleh motivasi dan tujuan yang jelas salah ini. Akibatnya, mereka kehilangan inti dan makna Perjamuan Tuhan.

Perjamuan Tuhan merupakan perwakilan nyata dari Injil atau kabar baik tentang kematian Kristus karena dosa kita dan tentang kebangkitan-Nya (kemenangan-Nya atas kuasa dosa dan kematian). Waktu Tuhan Yesus pertama kali melakukan Perjamuan Tuhan, Ia memerintahkan kedua belas murid-Nya melakukan perjamuan untuk mengenang pengorbanan dan karya keselamatan Kristus, yaitu: mengingat kembali dan memproklamasikan kematian Kristus dan harapan mulia kedatangan-Nya yang kedua kali (11:23-26). Ketika orang percaya berpartisipasi di dalam Perjamuan Tuhan dengan memahami inti dan maknanya, imannya diperkuat melalui persekutuan dengan Kristus dan dengan orang percaya lainnya. Saat Anda--sebagai orang percaya--hendak berpartisipasi dalam Perjamuan Tuhan, apakah Anda telah membiasakan diri untuk memeriksa dirin Anda, agar Anda bisa makan roti dan minum cawan Tuhan dengan cara yang semestinya?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design